Streaming adalah sebuah teknologi untuk memainkan file
video atau audio secara langsung ataupun dengan pre-recorder dari
sebuah mesin server (web server) .
Perkembangan TV analog & digital :
- 1881, Ide dari penggunaan scanning untuk mengirim gambar dimasukkan untuk sebenarnya penggunaan praktis pantelegraph.
- 1884, Seorang mahasiswa di German bernama Paul Gottlieb Nipkow mematenkan pertama kali elektromekanik sistem pada televisi yang bekerja dengan pemindaian disk, pemintalan sebuah disk dengan sejumlah lubang sulur yang menuju pusat. Pada lubang yang sama di interval dalam rotasi disk akan memungkinkan cahaya untuk melewati setiap lubang dan menuju selenium sensor yang menghasilkan listrik pulses. Disebut dengan teleskop elektrik dengan resolusi 18 garis.
- 1897, Karl Ferdinand Braun menciptakan CRT dengan layar yang dapat berpendar jika terkena sinar. Inilah awal dasar sejarah televisi layar berbasis tabung.
- 1900, Sejarah penggunaan nama televisi malah baru pertama kali ditemukanpada tahun ini. Adalah Constatin Perskyl yang menyebutkan tele(jauh) dan tampak (vision). yang jika digabung menjadi television.
- 1907, Dua orang bernamaBoris Rosing dan Campbell Swinton melakukan percobaan terpisah yang menggunakan sinar katoda untuk dapat mengirim gambar.
- 1925, John Logie Baird asal skotlandia menunjukkan transmisi dari gambar bayangan hitam bergerak di London. Dia juga yang menemukan sistem video recording untuk pertama kalinya.
- 1927 – Sejarah dalam pengembangan televisi modern pertama ditemukan oleh Philo T Farnsworth. Seorang ilmuwah asal Utah, Amerika Serikat. Mengapa demikian? hal ini disebabkan gagasannya tentang image dissector yang menjadi dasar televisi.
- 1929 – Vladimir Zworykin dari Rusia menyempurnakan perkembangan tabung katoda dan kemudian menamakannya dengan kinescope. Temuannya sebenarnya hanya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT.
- 1940 – Ini adalah awal perkembangan televisi warna pertama. Seseorang bernama Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis.
- 1956, Robert Adler dan Eugene Polleymenemukan remote televisi. Yang tujuan sebenarnya adalah untuk menghindari iklan.
- 1975 – Larry Weber seorang ilmuwan dari Universitas Illionis mulai merancang layar plasma berwarna. namun sejarah orang ini tidak berakhir disini saja..
- 1979, Perusahaan kodak menciptakan OLED (organic light emitting diode), Pada tahun yang sama Walter Spear dan Peter Le Comber membuat LCD dari bahan thin film transfer yang ringan.
- 1981, NHK sebuah stasiun televisi di negara Jepang mendemonstrasikan sebuah sejarah baru yaitu teknologi HDTV.
- 1995 – Masih ingat dengan Larry Weber, Pada tahun ini dia berhasil mengelesaikan proyek layar plasmanya. Ia menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang.
- 2000 tahun ke atas, Pengembanga produk LCD, Plasma bahkan CRT. Dan menyusul perkembangan sejarah dari televisi digital.
Pebedaan TV analog & digital
Perbedaan TV Digital dan TV Analog hanyalah perbedaan pada sistim tranmisi pancarannya.
TV analog :
- Dengan cara memodulasikannya langsung pada Frekwensi Carrier
- Jika signalnya lemah (semisal problem pada antena) maka gambar yang diterima akan banyak "semut"
TV digital :
- Data gambar atau suara dikodekan dalam mode digital (diskret) baru di pancarkan
- Pada TV digital yang terjadi adalah bukan ‘semut’ melainkan gambar yang lengket seperti kalau kita menonton VCD yang rusak
Radio Analog & Digital
- Radio Analog
Radio adalah teknologi pengiriman sinyal yang menggunakan transmisi gelombang mikro (micro wave). Sejarah awal perkembangan radio dimulai dari penemuan Hertz, salah seorang fisikawan yang berhasil menemukan cara mengirim dan menerima gelombang radio. Industri penyiaran radio dimulai oleh David Sarnoff yang pertama kali meliput kegiatan Pemilu pada 1920. Dasar teori transmisi gelombang radio pertama kalinya dipaparkan oleh James Clerk Maxwell pada tahun 1873. Pada tahun 1922, siaran radio mulai di terapkan di Amerika, Perancis, Cina, Jerman dan Uni-Soviet. Gelombang radio ini nantinya digunakan untuk macam-macam hal, salah satu contohnya adalah televise yang juga menggunakan gelombang radio dalam transmisi sinyal. Di Indonesia sendiri, perkembangan radio baru dimulai pada saat pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1952. Radio mula-mulanya hanyalah berupa radio amatir yang menggunakan perangkat sederhana. Akhirnya pada tanggal 11 September 1945, diadakan rapat yang hasil rapatnya adalah membentuk stasiun radio yang dinamakan Radio Republik Indonesia. Saat itu, radio masih menggunakan sistem frekuensi AM (Modulasi Amplitudo). Modulasi ini mengubah amplitude radio sesuai dengan gelombang audio. Kemudian muncullah radio FM (Modulasi Frekuensi) yang berprinsip sama dengan radio AM, namun modulasi ini menyebabkan perubahan pada frekuensi. Selain itu, frekuensi FM lebih tinggi daripada frekuensi AM. Gelombang radio FM lebih baik dari AM, karena dapat menghilangkan interference atau gangguan, menyiarkan suara terbaik, dan hasil audionya lebih jernih. Dan ada komponen-komponen dasar yang diperlukan untuk penyiaran, antara lain mikropon, antena, rangkaian pemancar. Proses kerja rangkaian pemancar disebut modulasi. Proses ini menggabungkan frekuensi audio dan radio dengan sistem AM dan sistem FM.
- Radio Digital (HD-Radio)
Setelah sistem AM dan FM, muncullah Radio Digital. Radio digital tidak lagi memakai gelombang frekuensi, tapi menggunakan sinyal-sinyal digital karena hasilnya lebih baik ketimbang frekuensi analog. Cara kerja Radio Digital adalah dengan mengubah informasi analog ke sinyal digital, yang kemudian dipancarkan, ditangkap, kemudian diubah kembali menjadi informasi analog. Kelebihannya dibandingkan sinyal analog adalah kualitas sinyal yang lebih baik, karena tidak terpengaruh oleh cuaca atau pun noise-noise. Lalu penggunaannya mempunyai cakupan lebih luas, dapat mencakup lebih jauh. Radio digital juga memungkinkan adanya interaksi oleh pemancar atau pendengar. Selain itu, juga lebih hemat biaya. Radio digital adalah teknologi radio yang mengirimkan informasi menggunakan sinyal digital. Radio digital adalah generasi penerus dari radio analog. Radio ini memiliki banyak kelebihan seperti suara yang lebih jernih dibanding radio analog, mutu sinyal yang lebih bagus, dan berbagai fasilitas lain seperti dapat di-pause, di-rewind, atau disimpan sementara apabila ingin mendengarkannya nanti. Radio yang dikenal sebagai radio digital ini bekerja dengan menggabungkan sistem analog dan digital sekaligus. Dengan begitu memungkinkan dua stasiun digital dan analog berbagi frekuensi yang sama. Efisiensi ini membuat banyak konten bisa disiarkan pada posisi yang sama. Kualitas suara yang dihasilkan HD radio sama jernihnya dengan radio satelit, tetapi layanan yang ditawarkan gratis. Namun untuk dapat menerima siaran radio digital pendengar harus memiliki perangkat khusus yang dapat menangkap sinyal digital.
Pengembangan Teknologi Media Digital
I Putu Agus Eka Pratama, ST MT
Institut Teknologi Harapan Bangsa
Sumber :